Goresan tintaku di album memoriku



Namaku tidak akan pernah sempurna tanpa huruf “Y”
Apakah engkau menyadari perihal yang sepele
Namamu juga tidak akan pernah terdengar manis tanpa huruf “I”
Apakah engkau peduli
percaya atau tidak, iya atau bukan
itu terserah kalian
karna aku bukanlah tuhan
yang membuat aturan permainan

Andaikan engkau tahu ?
Aku ingin engkau selalu ada disampingku
Menemani setiap langkahku
Melintasi rel kehidupan yang penuh dengan lika-liku

Disini aku termenung sendiri
Layaknya burung kenari
Yang tak lagi bisa tersenyum kepada dunia ini
Aku hanya bisa membisu
Terpaku dan menunggu seperti batu

Hatiku terasa mati
Tertancap oleh ribuan duri yang menyelimuti
Karena senyum itu sudah tiada lagi
Seiring berjalannya waktu yang menuntunmu untuk pergi
Menjauh dari kehidupanku yang gelap ini
Ingatkah engkau saat pertama kali kita bertemu ?
Engkau bentangkan sayapmu
Dan terbang tinggi menuju dasar hati kecilku

Ingatkah engkau saat pertama kali teruntai dari bibirmu ?
Sepercik kata-kata manis dari namaku
Yang terpasang lucu
Selembaran kertas yang menempel pada dadaku
Senyum itu selalu mewarnai hariku
Membuat  aku terbangun dari alam bawah sadarku
Dan selalu ingin melihat senyum manis itu

Tapi ingatkah engkau saat membuat hatiku terluka ?
Membuat hidupku menjadi sirna
Dari gemerlapnya dunia
Engkau aduk hidupku menjadi berantakan dan tak kenal aturan

Apakah engkau pernah sadar ?
Aku selalu menyelipkan senyummu dalam hatiku yang paling dasar
Yang selalu terpasang rapi disetiap dinding kamar

Apakah engkau pernah merasa ?
Disetiap untaian kata yang pernah terlontar dari mulut saya ?
Mungkin tidak !!!
Karena aku hanyalah sebuah tunggak
Yang berdiri sendiri
Tertancap pada bumi
Dan dikerubuti semak belukar sunyi dan sepi yang mengitari
Tak pernah aku bisa berlari
Menggapai semua harapan yang pernah terhempit pada hati ini
Yang dulu pernah tertata rapi
Saat engkau hadir dan mengetuk pintu kehidupanku ini

Ternyata selama ini
Hanya senyum palsulah yang engkau beri
Dan engkau selalu bersembunyi
Saat jejak langkah ini mencoba menghampiri
Dan aku mulai sadar diri
Karena aku hanyalah manusia yang tak mengenal arti

0 komentar:

Posting Komentar